Selasa, 21 Januari 2014
RESISTOR
RESISTOR
A.
PENGERTIAN RESISTOR
Resistor adalah komponen
elektronik dua kutub
yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai
tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,
berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan
salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari
paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor
adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien
suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam
sirkuit hibrida dan papan sirkuit
cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada
desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan
kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
B.
SATUAN
Satuan yang digunakan prefix :
1. Ohm = Ω
2. Kilo Ohm = KΩ
3. Mega Ohm = MΩ
C.
KOMPOSISI KARBON
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur
resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya.
Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon
lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan
disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi
dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran
serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan
oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi
karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu
populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik,
seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon
berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap
tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat
mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat
reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi
relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22
MOhm.
1. Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada
selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk
membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan
jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat
memberikan resistansi yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan
rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara
1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara
-55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200
hingga 600 v[2].
2. Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil
adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan
presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi
stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor
foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar
0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3
tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB,
koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF[3].
D.
PENANDAAN
RESISTOR
Resistor aksial biasanya menggunakan
pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan
ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya
resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai.
Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna
lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak
diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean
warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau
pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan,
ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal.
Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat
menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
1. Identifikasi
empat pita
Identifikasi empat pita adalah skema
kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang
dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua
digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang
ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi
harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien
suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang
menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah
adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita
pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan
keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang
menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan
kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Warna
|
Pita
pertama
|
Pita
kedua
|
Pita
ketiga
(pengali) |
Pita
keempat
(toleransi) |
Pita
kelima
(koefisien suhu) |
Hitam
|
0
|
0
|
× 100
|
||
Cokelat
|
1
|
1
|
×101
|
± 1% (F)
|
100 ppm
|
Merah
|
2
|
2
|
× 102
|
± 2% (G)
|
50 ppm
|
Jingga
(oranye)
|
3
|
3
|
× 103
|
15 ppm
|
|
Kuning
|
4
|
4
|
× 104
|
25 ppm
|
|
Hijau
|
5
|
5
|
× 105
|
± 0.5%
(D)
|
|
Biru
|
6
|
6
|
× 106
|
± 0.25%
(C)
|
|
Ungu
|
7
|
7
|
× 107
|
± 0.1%
(B)
|
|
Abu-abu
|
8
|
8
|
× 108
|
± 0.05%
(A)
|
|
Putih
|
9
|
9
|
× 109
|
||
Emas
|
× 10-1
|
± 5% (J)
|
|||
Perak
|
× 10-2
|
± 10%
(K)
|
|||
Kosong
|
± 20%
(M)
|
2. Identifikasi
lima pita
Identifikasi lima pita digunakan pada
resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga
resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat
adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan
pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada
resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang
kelima adalah koefisien suhu.
3. Resistor pasang-permukaan
Gambar ini
menunjukan empat resistor pasang permukaan (komponen pada kiri atas adalah
kondensator) termasuk dua resistor nol ohm. Resistor nol ohm sering digunakan
daripada lompatan kawat sehingga dapat dipasang dengan mesin pemasang resistor.
Resistor pasang-permukaan dicetak
dengan harga numerik dengan kode yang mirip dengan kondensator kecil. Resistor
toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dua pertama menunjukkan dua
angka pertama resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali (jumlah nol).
Contoh:
"334"
|
= 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm
|
"222"
|
= 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm
|
"473"
|
= 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm
|
"105"
|
= 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm
|
Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis:
100, 220, 470. Contoh:
"100"
|
= 10 × 1 ohm = 10 ohm
|
"220"
|
= 22 × 1 ohm = 22 ohm
|
Kadang-kadang harga-harga tersebut
ditulis "10" atau "22" untuk mencegah kebingungan.
Resistansi kurang dari 10 ohm
menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:
"4R7"
|
= 4.7 ohm
|
"0R22"
|
= 0.22 ohm
|
"0R01"
|
= 0.01 ohm
|
Resistor presisi ditandai dengan kode
empat digit. Dimana tiga digit pertama menunjukkan harga resistansi dan digit
keempat adalah pengali. Contoh:
"1001"
|
= 100 × 10 ohm = 1 kohm
|
"4992"
|
= 499 × 100 ohm = 49,9 kohm
|
"1000"
|
= 100 × 1 ohm = 100 ohm
|
"000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai harga
untuk resistor nol ohm
Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil
untuk ditandai.
4. Penandaan tipe industri
Format: XX YYYZ[4]
·
X: kode tipe
·
Y: nilai resistansi
·
Z: toleransi
Rating Daya pada 70 °C
|
|||
Kode Tipe
|
Rating Daya (Watt)
|
Teknik MIL-R-11
|
Teknik MIL-R-39008
|
BB
|
⅛
|
RC05
|
RCR05
|
CB
|
¼
|
RC07
|
RCR07
|
EB
|
½
|
RC20
|
RCR20
|
GB
|
1
|
RC32
|
RCR32
|
HB
|
2
|
RC42
|
RCR42
|
GM
|
3
|
-
|
-
|
HM
|
4
|
-
|
-
|
Kode Toleransi
|
||
Toleransi
|
Teknik Industri
|
Teknik MIL
|
±5%
|
5
|
J
|
±20%
|
2
|
M
|
±10%
|
1
|
K
|
±2%
|
-
|
G
|
±1%
|
-
|
F
|
±0.5%
|
-
|
D
|
±0.25%
|
-
|
C
|
±0.1%
|
-
|
B
|
Rentang suhu operasional membedakan
komponen kelas komersil, kelas industri dan kelas militer.
·
Kelas komersil: 0 °C hingga 70 °C
·
Kelas industri: −40 °C hingga 85 °C (seringkali
−25 °C hingga 85 °C)
·
Kelas militer: −55 °C hingga 125 °C (seringkali
-65 °C hingga 275 °C)
·
Kelas standar: -5 °C hingga 60 °C
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar